Thursday, September 22, 2011

the end of beautiful friendship

Today i learn something,something about friendship. about being a social person as we born to be and act like one. At one point it hit me that we really can`t take everything as we expected them to be. But what hurts most is that, we`ve been so caring about this friendship and yet you can still be hurt easily by them. the question then was it something you`ve done not enough? or was it never enough.

i have never wanted to hurt anyone,but again i can`t help it if unconsciously i`ve hurt them. but before i`ve done it i have a lot conflict just even thinking about hurting one and yet they still try to hurt.


So i`ve earn my dissapointment point and just pray that whatever it is, actually there`s a rainbow in it. I know don`t really care if i die one day and they came to pay respect. so i`m respectable when i`m dead than i`m alive?


eventually, we end up in the grave alone. what we bring is our goodness hope it`s enough to erase our mistakes. I don`t expect everybody who claim that they know so well that they trully who i am,matter facts they even don`t know themselves.

if i have the power to stop the time to choose my paths then i wont have this dissapointment but the facts remains that GOD just put me on the road where i have to meet these person and there`s nothing i could do to turn my back. HE choose my trip of fun,sad,sorrow,and proud.


so today,i`ve learn that your best friend is not your true friend. he/she was best in time but not true for a lifetime. well at least i think of them one of my best friend and i don`t have to force if i`m not their best one.


everything has its expired date.even friendship. doesn`t really mean we have to hate them. but it`s a way GOD says that" sorry it has to end like this, because I preparing something much better for you" . Believe that`s what HE will give me although it sucks like hell.


so i must thank them for not want to be friends with me or simply they are not worth for friendship cause they don`t know how to make one.

Wednesday, September 21, 2011

konflik bathin

Belakangan ada hal yang menganggu hati dan pikiran gue. Seseorang. Sesuatu.Sebuah hal. yang pasti ini sangat menganggu.

Sebenarnya tau apa yang harus gue lakukan tapi resiko penolakan,resiko ekspektasi berlebihan itu yang gue ga sanggup. sahabat gue bilang" you`ve got nothing to loose,right?" mungkin iya.mungkin juga tidak. nyatanya membuat keputusan untuk hanya sekedar menanyakan saja gue ga berani.

harusnya bisa segampang itu,tapi konflik bathin antara harus ngomong sama takut berpadu menjadi satu. gue harus berpikir positif bahwa ini yang benar. ini yang seharusnya dari dulu disampaikan.


lalu,tunggu moment lagi.

kalo udah tau yang mau diomongin,harus cari waktu yang pas. nah... konflik lagi kan.

harapan gue sih,semua beres dan indah. hati tenang,senyum lebar atau hati gundah, sedih berkepanjangan. cuma itu.

jadi... kapan mulai ngomongnya?

.....
.....

soon

Monday, September 5, 2011

ketika egois gue kumat

Hari ini gue chatting sama temen gue yang sedang diperantauan.
panggilan sayangnya inem, dia wanita yang bertubuh mungil,kurus,tapi tenaga dan semangatnya melebihi bentuk fisiknya. Dia salah satu dari sekian rekan kerja yang sangat baik dan pekeja keras, setiap gue akan mengeluh tentang pekerjaaan gue akan teringat dia yang jauh datang dari perantauan,bekerja dengan gaji yang pas"an (terakhir dia bilang THRnya ga dibayar full) dia masih berada di tempat kami bekerja( kami sama-sama bernaung di atap perusahaan yang sama) karena masalah ekonomi,karena dia harus menjadi tulang punggung keluarganya.

terakhir kali dia mengabari bahwa ayahnya sakit dan dia ketinggalan pesawat untuk pulang.gue sempet menawarkan jasa mengantarkan ke bandara tapi dia tidak mengabari kembali, dan hari ini ketika aku tanyakan keadaan bokapnya,dia bilang bokapnya udah ga ada.jantung gue sejenak berbunyi "nyes" merasa bodoh seketika. tapi dia nampak ceria saja dia blg" neng, kita sama" ga punya bapak yaaa sekarang". Segitunya gue.Jahatnya gue ga tanyain dari kemarin" ketika dia akan pulang ke rumahnya. kenapa gue ga nanyain udah sampe atau belum?" .sungguh ga peka banget gue.

segitu gue egoisnya sama diri gue sendiri, hingga hilang perasaan empati gue terhadap orang-orang yang telah baik sama gue.


maaf ya nem...

cuma itu yang bisa gue bilang sama dia dan sejumput rasa sesal dalam setiap huruf maaf ya nem.

gue terlalu memanjakan diri dengan segala keegoisan ini. keegoisan yang dulu selalu dipertanyakan orang lain.