Sunday, September 27, 2009

Ming

Kali ini sharing sedikit tentang seseorang yang saya sendiri hampir lupa sosoknya,namun darahnya mengalir di tubuh saya. dia adalah seorang wanita bernama Siti Aminah,yang sering dipanggil Ming. Dia adalah almh.nenek saya.

Suatu sore di makam tanah kusir,saya dan sepupu saya sepakat mengunjungi sepupu saya tercinta,om saya tersayang,dan kedua kakek dan nenek saya yang sangat saya kagumi.walaupun begitu sosok kedua orang terakhir ini tidaklah terekam dengan baik di memori saya,mungkin karena mereka memiliki 13 orang anak dan limpahan cucu yang banyak,jadi tidak ada specialnya setelah cucu pertama. Yang saya ingat adalah..terutama nenek saya.. dia wanita berperawakan besar (layaknya nenek2x ala desa ) senyumnya manis sekali,jago masak,dan seingat saya dia sangat galak.

Disuatu sore itu juga saya mengunjungi makamnya setelah bertahun - tahun lamanya saya tidak pernah menginjakkan kaki di pusaranya. lalu ketika melihat pusaranya dia meninggal di tahun 88,disaat usia sya masih 10 tahun dan saya tetap tidak bisa merekam kenangan sedikit pun ttg almh.kecuali bahwa saya setiap kali datang dan pergi selalu mencium tangannya dan mendengarkan teriakannya menyuruh makan. lalu saya kabur entah kemana.mungkin bermain dengan saudara2x saya.atau numpang tidur di salah satu kamar.


Di suatu sore itu saya duduk di pusaranya setelah sekian lama. dan tiba2x air mata saya menggenang.hampir jatuh.hidung saya sudah berisik srot..srat..srot. kenapa air mata saya tiba2x mau tumpah?

di dalam hati saya berdialog...lebih tepatnya ngobrol dengan almh.yang ( insya allah ) dia mendengarnya dan ini adalah potongan dialog itu :

"ming...ini epit cucu ming.ming pasti ga inget,karena cucu ming banyak.epit anaknya djajat.
maaf yaa ming..baru mampir sekarang setelah sekian puluh tahun,epit udah gede ming sekarang.epit udah dewasa.
epit cuma mau bilang.epit bangga jadi cucunya ming,karena ming udah warisin kekuatan untuk menghadapi semua yang lagi epit lalui.cuma epit ga bisa masak,biarin dech epit dapet pinggul besarnya aja.
epit baru sadar kalau ternyata ming adalah wanita tangguh,kuat,sabar dan selalu tersenyum. dan kekuatan ming ada disemua cucu perempuan ming.
semoga ming bangga punya cucu kayak epit."


Dan begitulah sore itu menjadi sore yang mengharukan,karena saya seperti telah diingatkan bahwa kekuatan itu ada dalam darah saya.warisan yang tak ternilai harganya. Walaupun saya tak punya cerita menarik layaknya cucu dan nenek.Tapi dia menitipkan/ memecah semua kekuatannya,kesemua turunannnya.terutama cucu2x perempuannya. Karena ketika saya melihat gambaran keseharian saya dan saudara2x saya menghadapi suatu maslah,dengan tertawa,dengan makan.bahkan dengan sharing biasa semua terasa lebih ringan. Ini adalah gambaran yang saya ingat ttg nenek saya.Dia hobi ngbrl sama siapa aja seolah tak ada masalah,selalu membagikan keceriaan.


dan ketika saya melihat album foto dimana alhm berfoto dengan cucu2nxya termasuk saya menyempil ( karena dulu saya anak minderan) dia selalu tersenyum walaupun di gelayuti puluhan cucu2nya.

Saya bangga jadi seorang putri dan seorang cucu dari seorang wanita tangguh bernama Siti Aminah.
dia melengkapi hidup saya.dan kekuatannya hanya bisa saya rasakan.

No comments: